Kekeringan akibat musim kemarau di Kabupaten Purworejo semakin memuncak. Terutama pada desa-desa yang selama ini tidak lagi memiliki sumber mata air seperti di wilayah Kecamatan Kemiri dan sekitarnya.
"Ada banyak desa yang kondisinya cukup memprihatinkan, karena sudah tidak ada sumber mata air sama sekali,” kata Camat Kemiri Kabupaten Purworejo Sumarjana SSos.
Sumarjana menjelaskan kekeringan yang teramat parah di wilayah Kemiri menurut Sumarjana, terdapat di Desa Sukogelap. "desa itu paling parah dalam menghadapi musim kemarau seperti ini," katanya.
Warga di desa itu katanya, untuk kebutuhan air hanya bisa mengandalkan bantuan, baik dari pemerintah maupun lembaga lain. Setiap minggu dipasuk dua kali, rata-rata setiap droping air tujuh tanki per desa. "Di wilayah pegunungan itu sumber mata air macet total. Sumur warga tidak ada airnya,” tandasnya.
Upaya yang dilakukan warga dan pemerintah untuk mendapatkan air dari sumber mata air, tidak banyak menghasilkan. Pernah diupayakan dengan sumur bor hingga kedalaman 100 meter, namun tetap tidak ada airnya. “Bantuan air bersih akan dilakukan sampai ketersediaan air cukup dari air hujan,” kata Sumarjana.
"Ada banyak desa yang kondisinya cukup memprihatinkan, karena sudah tidak ada sumber mata air sama sekali,” kata Camat Kemiri Kabupaten Purworejo Sumarjana SSos.
Sumarjana menjelaskan kekeringan yang teramat parah di wilayah Kemiri menurut Sumarjana, terdapat di Desa Sukogelap. "desa itu paling parah dalam menghadapi musim kemarau seperti ini," katanya.
Warga di desa itu katanya, untuk kebutuhan air hanya bisa mengandalkan bantuan, baik dari pemerintah maupun lembaga lain. Setiap minggu dipasuk dua kali, rata-rata setiap droping air tujuh tanki per desa. "Di wilayah pegunungan itu sumber mata air macet total. Sumur warga tidak ada airnya,” tandasnya.
Upaya yang dilakukan warga dan pemerintah untuk mendapatkan air dari sumber mata air, tidak banyak menghasilkan. Pernah diupayakan dengan sumur bor hingga kedalaman 100 meter, namun tetap tidak ada airnya. “Bantuan air bersih akan dilakukan sampai ketersediaan air cukup dari air hujan,” kata Sumarjana.
0 komentar:
Posting Komentar