Minggu, 22 Mei 2016

INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM)


sukogelap

Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan ukuran untuk tingkat perkembangan desa yang dikembangkan oleh Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. IDM dikembangkan dalam kaitan penajaman fokus dan lokus dalam pengembangan program prioritas (program unggulan dan kegiatan prioritas) yang berdasarkan 3 pendekatan yang disebut sebagai pilar Desa Membangun Indonesia, yaitu:

1.Jaring Komunitas Wiradesa

Memperkuat kualitas manusia dengan memperbanyak kesempatan dan pilihan dalam upaya penduduk desa menegakkan hak dan martabatnya, serta peningkatan memajukan kesejahteraan mereka, baik sebagai individu, keluarga, maupun kolektivitas warga desa.

2.Lumbung Ekonomi Desa

Potensi sumber daya di desa bias dikonversi menjadi ekonomi yang di dalamnya melibatkan adanya modal, organisasi ekonomi, ada nilai tambah yang mensejahterakan secara ekonomi.

3.Lingkar Budaya Desa

Gerakan pembangunan desa haruslah dilakukan secara kolektivisme, di dalamnya terdapat kebersamaan, persaudaraan, dan kesadaran mau melakukan perubahan melampaui panggilan pribadi.

Sebagai basis data, IDM disusun dengan menggunakan data Podes tahun 2014 yang terdiri dari 3 (tiga) dimensi yaitu: 1) sosial, 2) ekonomi, dan 3) budaya. Ketiga dimensi terdiri dari variabel, dan setiap variable diturunkan menjadi indikator operasional. Jumlah variabel dalam IDM sebanyak 22 variabel dan indikator sebanyak 52 indikator. IDM mengklasifikasi Desa dalam lima (5) status, yakni:

1.Desa Sangat Tertinggal (nilai IDM < 0,491),

2.Desa Tertinggal (nilai 0,491< IDM < 0,599),

3.Desa Berkembang (nilai 0,599 < IDM < 0,707),

4.Desa Maju (nilai 0,707 < IDM < 0,815), dan

5.Desa Mandiri (nilai IDM > 0,815).

0 komentar:

Posting Komentar